Minggu, 03 April 2022

BERJALAN DALAM INJIL KASIH KARUNIA



Bicara tentang kasih karunia, kata kasih karunia bisa ditemui di perjanjian baru dimulai dari berita tentang kelahiran Tuhan Yesus yang disampaikan kepada Maria (Lukas 1:30) . Jadi, inti dari kasih karunia adalah tentang Tuhan Yesus sendiri. Hal ini diperkuat oleh firman Tuhan dari Yoh 1: 17 (TB), “ sebab hukum taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Galatia 1:6-7 (TB) menyatakan, “ Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, ...”

Dari ayat di atas, kita bisa memperoleh suatu kebenaran bahwa ada injil oleh kasih karunia Kristus dan injil lain. Injil lain yang dimaksud adalah Injil yang mencampuradukkan injil kasih karunia dan hukum taurat. Sedangkan injil kasih karunia adalah injil yang mengakui bahwa kita dibenarkan oleh Allah karena iman kepada Kristus (roma 3 : 21-22).

Kasih karunia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu kita lakukan lagi untuk memperoleh keselamatan kita. Semua sudah Tuhan lakukan bagi kita melalui pengorbanan-Nya.  Artinya untuk memperoleh keselamatan dan hidup kekal itu, tidak perlu lagi digunakan istilah `bayar harga, berkorban,pikul salib`, karena semua sudah Tuhan lakukan bagi kita. Mungkin Anda masih bertanya, “bukankah kata itu dipakai di alkitab?”. Betul. Seyogyanya kata itu jangan digunakan lagi agar kita tidak terjebak dalam kesombongan diri yang mengatakan bahwa saya selamat karena saya telah lakukan ini dan itu. Gunakanlah kata ini, yaitu “memberi lebih” pada Tuhan sebagai respon kita karena kita telah menerima kasih karunia Tuhan. Kasih karunia berpusat kepada apa yang dilakukan Yesus Kristus, sedangkan hukum taurat berpusat pada apa yang kita lakukan.

Dalam kasih karunia, hukum taurat telah dihapus. Mengapa?

"Efesus 2:15 (FAYH)  Dengan kematian-Nya Ia meniadakan permusuhan yang timbul di antara kita, karena adanya hukum-hukum Yahudi yang mengutamakan orang Yahudi dan menyisihkan orang bukan-Yahudi, sebab Ia mati untuk menghapuskan seluruh sistem hukum Yahudi. Kemudian kedua golongan yang bermusuhan itu dijadikan-Nya anggota-anggota tubuh-Nya sendiri. Dengan demikian, mereka dipersatukan menjadi satu manusia baru, dan akhirnya perdamaian pun tercapailah".

Allah mendamaikan orang Yahudi yang diprioritaskan dan bukan Yahudi yang disisihkan melalui kematian Yesus Kristus sehingga seluruh sistem hukum Yahudi (hukum taurat) dihapus. Tujuannya adalah agar tercapai pendamaian antara Allah  dan manusia, bukan hanya antara Allah dan orang Yahudi saja.

Hukum taurat berlaku saat Tuhan Yesus belum mati dan bangkit. Tetapi setelah itu terjadi, maka hukum taurat digantikan oleh hukum kasih karunia. (Diringkas dari khotbah gereja BFA Kasongan tentang kasih karunia )


 

Rabu, 19 Desember 2018

RUANG GURU (2) : GIAT LITERASI MELALUI PUISI



Ini adalah efek dari diklat online tentang melek literasi menulis puisi. Sembari belajar, saya menguntaikan kata-kata ini dan menggiatkan diri sendiri untuk melek literasi baca tulis melalui puisi. Mari berpuisi dalam puitisnya kata kaya makna.


DUNIAKU DAN MUSIK

Sunyinya dunia tanpamu
Tak terbiasa tidur ini tanpa buaianmu
Bak Ibu membelai anaknya
Demikian aku pun tertidur dalam belaian nadamu

Biarkan hadirmu ramaikan telingaku
Biarkan hentakanmu kobarkan semangatku
Biarkan merdu suaramu mengisi relung jiwaku
Biarkan cantiknya petikanmu teduhkan emosiku

Terima kasih Tuhan
Telah hadirkan para pencipta nada indah
Syukur atas titipan talentaMu lewat mereka
Karna bagiku
Hadirnya bak belaian di tidur malamku
Seperti air mengalirkan ideku
Bak peneduh dalam hiruk pikuknya aktivitas
Bak angin segar yang hembuskan kehidupan

Teruslah berkarya, wahai para penguntai nada
Biarlah para penikmatmu diberkahi karnamu

Penulis ‘RM’


Rabu, 22 Agustus 2018

Guru:menjadi sesuatu

Puisi ini merupakan salah satu puisi yang saya buat untuk lomba puisi pada hari puisi Indonesia pada bulan Agustus ini.
Puisi ini saya persembahkan bagi para cekgu (ibu2 guru) di manapun berada di seantero Indonesia. Diilhami dari peran guru sebagai ibu di sekolah dan di rumah yang menyita waktu dan perhatiannya sebagai dunia tempat berkaryanya.
Salam para cekgu, puisi ini untukmu...

Menjadi sesuatu

Ketika semangat mewarnai harimu
Engkau hadir sebagai pahlawan bagi duniamu
Ketika waktu dan ruang membatasimu
Engkau tetap nampak dalam hasil asahanmu
Ketika lelah menghampirimu
Saatnya menarik diri sesaat dan meneduhkan jiwamu
Agar kekuatanmu tetap berfungsi
Dan berdampak bagi duniamu

Engkau adalah sesuatu bagi rumahmu
Engkau adalah sesuatu bagi anak didikmu
Engkau menjadi sesuatu bagi duniamu
Karna dengan menjadi sesuatu
Maka engkau mempunyai sesuatu

Potensi itu tidak cukup berarti
Bila tidak dibagi
Kemampuan itu tidak disebut berhasil
Bila tidak dilipatgandakan
Semua akan berbuah
Saat nilai dirimu itu bisa diinvestasikan
Kepada duniamu
Penulis "RM"

Selasa, 10 Juli 2018

ROHANI KRISTEN (1) : RAJA SAUL DAN RAJA DAUD Bagian (1)

ROHANI KRISTEN (1) : RAJA SAUL DAN RAJA DAUD Bagian (1)
Sobat dumay, saat belajar dari alkitab pada Kitab Samuel, saya mendapatkan sesuatu dari kedua tokoh ini. Saya mendapatkan 3 (tiga) perbedaan dari keduanya yang membuat kita bisa belajar bagaimana kasih karunia Tuhan bisa terus terjadi dalam kehidupan.
Raja Saul dan Raja Daud sama-sama menjadi raja melalui pengurapan dari Nabi Samuel, setelah Nabi Samuel mendengar suara Tuhan pada waktu yang berbeda bahwa Tuhan memilih mereka. Saat Nabi Samuel mengurapi mereka dengan minyak urapan (minyak zaitun) maka Roh Allah mulai berkuasa atas Raja Saul (1 Samuel 10:6) dan Raja Daud (1 Samuel 16:13).
Pertama, Raja Saul adalah Raja pertama Bangsa Israel setelah mereka (Bangsa Israel) meminta raja kepada Nabi Samuel memerintah atas mereka. Pada bagian ini ada yang menarik perkataan Allah kepada Nabi Samuel tentang Bangsa Israel saat itu: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka”. Sobat, sebelumnya Bangsa Israel berjalan dan mengikuti pimpinan Tuhan melalui perantaraan Nabi yang dipilih Tuhan.
Nah, kembali pelajari kedua tokoh ini. Pertama, Raja Saul pada akhirnya ditolak menjadi raja karena Raja Saul tidak mentaati semua perkataan Allah tentang orang Amalek yang tidak bersunat (menyembah Ilah lain). (1 Samuel 15:19-23). Memang Raja Saul mengikuti apa kata Tuhan tetapi membiarkan rakyatnya mengambil dari jarahan milik Orang Amalek berupa kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu. (1 Samuel 15:21). Akhirnya, TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul menjadi raja atas Israel. (1 Samuel 15:35). Sedangkan Raja Daud adalah raja pilihan yang disertai Tuhan. Bukti penyertaan Tuhan dapat dikutip dari 1 raja-raja 2:11 (Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.). Jadi, total Raja Daud memerintah dan menjadi raja adalah 80 tahun. Pelajaran yang bisa diambil dari bagian ini adalah mendengarkan suara Tuhan (petunjuk dan arahanNya) dan memperhatikan baik-baik permintaanNya. 

"Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. 
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim........”
Bersambung....

RUANG GURU (1)

RUANG GURU (1) : Puisi dari Buku Pertama “Ingatan Menggores akan Kota Ukir – Inspirasi Batinku dan SMK-ku

Ini adalah salah satu puisi yang ada di Buku pertama saya. Semoga berkenan di hati sobat...

Terima Kasih SMKN‐2 Jepara

Darimu, kami belajar banyak hal
Darimu, kami telah membawa ilmu dan pengalaman
Darimu pula, kami bisa mengenal Kota Jepara

Apa yang kami lihat, kami tulis
Apa yang dengar, kami rekam di memori
Apa yang kami pahami, kami jadikan inspirasi
Agar ilmu ini bertahan lama
Dan pengalaman ini menjadi kenangan

Terima kasih untuk semua sambutan hangatnya
Terimakasih untuk kerjasamanya
Terimakasih untuk rasa persahabatannya
Inilah kenang‐kenangan kami dari SMKN‐2 Katingan
Sebuah buku untuk suatu kebersamaan yang pernah terjalin di
sana
Jepara yang tak terlupakan
Penulis “RM”

Selasa, 03 Juli 2018

Maksud dan tujuan dari blog ini

Sebagai guru dan penulis, saya merasa perlu membuat blog ini sebagai bagian dari wadah menyalurkan pendapat ataupun pengertian yang saya dapat. 
Sesuai dengan judulnya berbagi untuk saling memberkati diharapkan yang membaca mendapatkan bagian dan menjadi bagian dari berkat itu. 
Seperti Ibu Kartini bisa membagi pengertian yang dia peroleh akan "sesuatu" melalui 100 lebih tulisannya,semoga tulisan pada blog ini juga menginspirasi anda. 
Apabila pada tulisan ini saya mengilustrasikan sesuatu sesuai latar belakang saya sebagai guru, seorang nasrani ataupun berkaitan dengan pendidikan maka terimalah sebagai wawasan baru dari sudut pandang berbeda, sesuai pemahaman yang menginspirasi saya. 
Bagi yang tidak sepaham, jangan marah. Karena alasannya sudah disampaikan di atas, yaitu sesuai background saya dan pengertian yang saya peroleh. 
Apabila Anda sepakat, silahkan membaca pada blog ini. 
By RM. (selasa, 03 Juli 2018)